Turnover Karyawan Relatif Tinggi Adalah

Turnover Karyawan Relatif Tinggi Adalah

Kepemimpinan yang Efektif

Pemimpin yang baik dapat membawa timnya ke arah yang lebih baik dan menjadi teladan untuk bawahannya. Anda bisa melakukan beberapa hal berikut agar para pimpinan divisi bisa menerapkan kepemimpinan yang efektif.

Latih manajer untuk menjadi pemimpin yang baik dan suportif. Dorong komunikasi yang terbuka dan transparan. Libatkan manajer dalam menciptakan lingkungan kerja yang positif.

Meningkatkan Kompensasi dan Tunjangan

Pastikan bahwa paket kompensasi dan tunjangan perusahaan sesuai dengan standar industri. Perusahaan perlu melakukan evaluasi berkala untuk menyesuaikan gaji dan memberikan insentif tambahan yang bisa meningkatkan kepuasan karyawan. Pahami selengkapnya: Strategi Kompensasi dan Benefit.

Tawarkan Gaji dan Benefit yang Kompetitif

Menurut Kappel, saat menentukan kompensasi untuk karyawan Anda, ada baiknya melakukan riset pasar tentang gaji dan benefit. Cari tahu apa yang kompetitor Anda berikan kepada karyawan mereka. Teliti juga kisaran gaji yang kompetitif berdasarkan pekerjaan serupa di daerah/regional Anda.

Misalnya, jika Anda mencari seorang project manager di Bandung, Anda harus mempertimbangkan benefit oleh perusahaan lain di Bandung kepada project manager mereka. Selain itu, perusahaan Anda perlu mempelajari fasilitas lain yang ditawarkan kompetitor dan bisnis lain di daerah Anda.

Budaya Perusahaan yang Positif

Suasana kerja yang positif dan sehat dapat membuat karyawan nyaman bekerja. Bagaimana membangun lingkungan kerja positif tersebut? Anda bisa memulai dari membangun budaya saling menghargai dan menghormati satu sama lain, memberikan apresiasi atas kinerja karyawan, mendorong kerjasama tim, dan menerapkannya secara konsisten.

Demikian pembahasan tentang faktor utama turnover karyawan tinggi dan cara mengatasinya. Sebagai pemilik bisnis atau HR, Anda harus mengutamakan kesejahteraan karyawan agar mereka mau bekerja sama membangun perusahaan. Jika Anda punya cara lain untuk mempertahankan karyawan, boleh bagikan pengalaman Anda di kolom komentar!

Apakah Anda pernah mendengar mengenai turnover karyawan? Sebenarnya apa itu turnover dan bagaimana dampaknya bagi perusahaan serta cara mengatasinya?

Perusahaan yang bagus dikenal memiliki reputasi baik dalam banyak aspek. Mulai dari laba yang diperoleh sehingga meyakinkan para investor; memiliki manajemen perusahaan yang baik; menjalankan aspek good corporate governance yang patuh terhadap peraturan pemerintah; hingga memiliki employee turnover rate atau turnover pada karyawan yang rendah. Di artikel ini akan fokus pada aspek ketiga yang merupakan tantangan dinamis yang dialami setiap perusahaan.

Mari kita pelajari dulu sebelumnya mengenai pengertian dari turnover.

Rumus Turnover Karyawan

Perhitungan employee turnover rate dapat menggunakan rumus berikut ini: (Jumlah Karyawan yang Keluar ÷ Rata-rata Jumlah Karyawan) × 100%.

Dengan formula ini, perusahaan dapat mengukur persentase karyawan yang meninggalkan perusahaan dalam kurun waktu tertentu, memberikan wawasan tentang seberapa tinggi tingkat turnover mereka.

Meningkatkan Hubungan antara Karyawan dan Atasan

Perusahaan harus berfokus pada pengembangan keterampilan kepemimpinan untuk para manajer. Pemimpin yang baik mampu mendengarkan, memberikan umpan balik yang konstruktif, dan membimbing karyawan dengan baik. Hubungan yang harmonis antara karyawan dan atasan menjadi faktor krusial dalam mempertahankan talenta berkualitas.

Berapa Persen Turnover yang Baik?

Dikatakan bahwa turnover yang tinggi tidaklah baik untuk perusahaan, namun berapa angka idealnya.

Sebenarnya tidak ada angka mutlak namun konsultan Gallup merekomendasikan turnover karyawan idealnya tidak lebih dari 10%. Namun untuk menyikapi turnover sebaiknya tidak melihat angkanya saja.

Angka memang berpengaruh namun lebih penting untuk melihat “siapa yang keluar”. Jika kebanyakan yang resign adalah karyawan top performer maka wajib diwaspadai oleh perusahaan, apalagi jika mereka bergabung ke kompetitor.

Solusi Mengatasi Turnover yang Tinggi

Jangan khawatir, berita baiknya adalah permasalahan tentang employee turnover sangat bisa untuk diatasi. Seringkali, solusinya dimulai dengan manajer departemen. Berikut beberapa cara yang bisa digunakan oleh tim HR untuk mengatasi permasalahan employee turnover:

Jika terjadi permasalahan employee turnover, perusahaan wajib memberi perhatian khusus dan segera mengatasinya sebelum berlarut dan nantinya merugikan perusahaan tersebut. Laju employee turnover yang tinggi memberikan berbagai permasalahan perusahaan yang bisa berdampak fatal bagi perusahaan.

Analisa permasalahan secara mendetail dan menyeluruh bisa menyelamatkan perusahaan dari permasalahan employee turnover ini. HR dan manajer mempunyai peranan penting dalam menyelesaikan permasalahan employee turnover ini. Keberadaan teknologi dapat dimanfaatkan untuk kelancaran proses mengatasi maupun mencegah laju employee turnover yang tinggi. Worxspace hadir sebagai smart personalia tool yang dapat membantu HR dan manajer dalam mengatasi masalah employee turnover. Pelajari selengkapnya di https://worxspace.id/

Turnover karyawan yang tinggi harus diwaspadai, yuk kenali penyebabnya. Perputaran karyawan atau turnover adalah hal yang wajar terjadi di lingkungan kerja. Meski demikian, Anda juga harus memperhatikan seberapa cepat perputarannya. Jika terlalu sering terjadi karyawan mengundurkan diri maka pihak perusahaan juga harus mengevaluasi diri.

Melalui artikel ini, ALC Leadership Management akan mengulas tentang turnover karyawan. Anda bisa menyimak apa saja penyebab tingginya turnover karyawan dan bagaimana mengukurnya.

Menawarkan Pelatihan dan Pengembangan Karier

Program leadership development dan pelatihan keterampilan dapat membuat karyawan merasa dihargai dan membantu mereka melihat jalur karier jangka panjang dalam perusahaan. Menyediakan peluang peningkatan kompetensi ini tidak hanya meningkatkan loyalitas, tetapi juga kemampuan mereka dalam menjalankan tugas dan peran masing-masing.

Apa itu Employee Turnover?

Employee turnover merujuk pada jumlah karyawan yang meninggalkan perusahaan pada periode waktu tertentu, biasanya satu tahun. Yang termasuk dalam perhitungan yaitu mereka yang mengundurkan diri atau resign, yang diberhentikan secara sepihak oleh perusahaan atau kena lay off, terminasi, pensiun, transfer lokasi, atau bahkan juga kematian. Turnover berbeda dengan atrisi. Ketika menghitung atrisi, pengurangan SDM dan terminasi tidak dihitung. Perusahaan sering menghitung laju employee turnover mereka sebagai sarana untuk memprediksi dampaknya pada produktivitas, layanan konsumen, atau bahkan semangat kerja karyawan.